Sabtu, 12 November 2011

Pengaruh Teknologi Terhadap Kebudayaan


                    Pengaruh globalisasi dalam teknologi informasi dan komunikasi meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif dapat dirasakan dengan adanya adalah peningkatan kecepatan, ketepatan, dan kemudahan yang memberikan efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Sebagai contohnya yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dan masih banyak lagi.

            Sedangkan pengaruh negatif adalah, misalnya dari globalisasi aspek ekonomi, terbukanya pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya produk luar negeri dan ditambahnya harga yang relatif lebih murah dapat mengurangi rasa kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. Dan juga mempengaruhi perilaku insan - insan Indonesia yang akhirnya dapat berdampak buruk terhadap sikap dan perilaku mereka, karena teknologi informasi mempunyai daya tari tersendiri yang bisa membuat manusia lupa akan dirinya sendiri. Seperti lewat game, jejaring sosial dan pornografi.

            Budaya adalah kerangka acuan perilaku kehidupan bagi masyarakat pendukungnya yang berupa nilai-nilai (kebenaran, keindahan, keadilan, kemanusiaan, kebijaksanaan, dll ) yang berpengaruh sebagai kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat dilihat dari pilihan warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan peristiwa kehidupan.

                 Jadi bagaimana juga perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa, dan sangat tergantung dari sikap masyarakat itu sendiri. Masyarakat harus selektif dan bersikap kritis terhadap perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang sangat pesat, sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan semua pengaruh negative dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat lebih diminimalkan, bahkan dihilangkan.

Selasa, 01 November 2011

Tugas Pengantar Bisnis - Manajemen Sukses/Pemanfaatan Singkong

Manajemen Sukses
Pemanfaatan Singkong

A.   EFISIENSI
                 Penggunaan SDA salah satu jenis umbi-umbian yakni : SINGKONG
                 Bagian dari Singkong yang dapat digunakan/ diolah adalah:
       1.      Daun
       2.      Batang
       3.      Umbi
       4.      Kulit

B.   EFEKTIVITAS
Pengolahan SDA Umbi Singkong ini, dapat dilakukan dengan banyak cara, atau dapat diproduksi dalam skala besar maupun kecil. Baik Home Industry maupun Major Production / Industrial. Dalam hal pengolahannya dapat melibatkan Minimum Human Resources atau Max. Human Resources.

1.   Daun Singkong dapat menjadi berbagai jenis makanan maupun pelengkap makanan. Contoh : Sayur daun singkong, lalap, dll
2.      Batang Singkong yang besar bisa dijadikan pagar – pagar
3.      Umbi/Singkong itu sendiri bisa dijadikan berbagai jenis makanan :
§  Makanan Ringan
§  Manisan
§  Makanan Khas


Judul Resep
       Crackers Isi Tapai




4.      Kulit Singkong
 Baru-baru ini telah ditemukan penemuan bahwa Kulit Singkong dapat dijadikan “Karbon Aktif”
”Biasanya karbon aktif dibuat dari batok kelapa. Ternyata, kulit singkong yang selama ini kurang dimanfaatkan juga mengandung karbon,” kata Shona.
Ia mengatakan, secara tidak sengaja, ia mengetahui kulit singkong mengandung 59,31 persen karbon dari tugas sekolah temannya. Ia sering melihat karbon aktif digunakan untuk menjernihkan air di kamar mandi asrama sekolah.
”Saya pikir, kulit singkong juga bisa dibuat karbon aktif. Selain dapat meningkatkan nilai ekonomis kulit singkong, pembuatan karbon aktif dari kulit singkong lebih ramah lingkungan,” kata Shona.
Deby mengatakan, karbon aktif dari kulit singkong dibuat dengan mengeringkan kulit singkong, dilanjutkan pada alat semacam oven pada suhu 800 derajat celsius selama tiga jam. Hasilnya dihaluskan dan diaktivasi dengan larutan NaOH.
Setelah diuji dengan atomic absorption spectrophotometer, karbon aktif yang dihasilkan ternyata dapat menyerap 99,98 persen kandungan tembaga (Cu). Hasil uji laboratorium, 20 mililiter limbah sintetis yang mengandung CuSO4 mampu dijernihkan dengan 2 gram karbon aktif kulit singkong dalam waktu 40 menit. ”Tidak hanya untuk penjernih air, karbon aktif juga digunakan untuk obat diare. Kami ingin ada yang melanjutkan penelitian ini supaya dapat diaplikasikan dalam kehidupan,” kata Shona.
Selamat deh buat Deby Jannati (16) dan Shona Mazia (17), siswa SMA Semesta Semarang, Jawa Tengah http://puguh.com/serba-serbi/pemanfaatan-kulit-singkong-sebagai-karbon-aktif/

C.   MANAJEMEN SUKSES